JAKARTATERKINI.ID - Ekonom dan Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengimbau pemerintah untuk mempertahankan kebijakan fiskal guna menjaga kinerja konsumsi rumah tangga agar tetap kuat.
Hal ini dianggap penting agar Indonesia dapat mempertahankan resiliensi ekonominya di tengah melambatnya perekonomian di beberapa negara mitra seperti China, Jepang, dan Uni Eropa.
Baca juga : Lebih dari 65% Kamar Hotel di Mataram Dipesan untuk Gelaran MotoGP
“Konsumsi rumah tangga yang besar akan menjadi kekuatan Indonesia saat ini, terutama di tengah bonus demografi. Oleh karena itu, konsumsi harus dipertahankan, terutama untuk kelas menengah, melalui kebijakan fiskal yang akomodatif,” ujar Bhima kepada ANTARA di Jakarta, pada hari Kamis.
Bhima menyarankan agar pemerintah tidak memberlakukan kebijakan kenaikan pajak yang tinggi, terutama yang berdampak pada kelas menengah dari segi tarif.
Selain itu, kebijakan subsidi dan bantuan sosial (bansos) juga perlu ditingkatkan sebagai penahan dampak ekonomi eksternal yang tidak terduga.
Baca juga : Praktisi Bagikan Rumus "G1R1J 3x10" Sebagai Strategi Pencegahan DBD
“Hal tersebut sangat penting untuk dijaga,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan terus digunakan sebagai penahan dampak ekonomi guna melindungi masyarakat, baik dari risiko perlambatan ekonomi global maupun situasi ekonomi domestik.