JAKARTATERKINI.ID - PT Pertamina (Persero) meresmikan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen (SPBH) dengan meletakkan batu pertama di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Daan Mogot, Jakarta Barat, pada hari Rabu.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menyatakan bahwa pembangunan SPBH ini merupakan langkah penting dalam mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) 2060.
Baca juga : Target Transaksi Jakarta Fair 2024: Lebih dari Rp7,5 Triliun
"Ini adalah energi bersih nyata tanpa limbah," ujar Nicke dalam sambutannya di acara Groundbreaking Pertamina Hydrogen Refueling Station.
Nicke menyebutkan bahwa pembangunan SPBH diperkirakan akan selesai dalam waktu maksimal enam bulan. "Yang penting, bagi pelanggan, ini akan siap dalam enam bulan dari sekarang, paling lama," tambahnya.
Lebih lanjut, Nicke menjelaskan bahwa hidrogen yang akan digunakan berasal dari berbagai sumber, termasuk gas dan panas bumi dari fasilitas milik Pertamina.
Baca juga : Mulai 15 Maret 2025, Penerbangan Citilink Pindah ke Terminal 1B dan 2F Bandara Soekarno-Hatta
"Hidrogen ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk gas. Ada jenis gray, blue, dan green. Green berasal dari geothermal milik Pertamina dan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pertamina. Jadi, sumber hidrogen dapat berasal dari gas dan juga dari geothermal serta PLTS," kata Nicke.
Pertamina juga telah memetakan 17 titik sumber hidrogen di seluruh Indonesia untuk mendukung proyek ini.