JT - Pemerintah mengoptimalkan pemanfaatan Satelit Republik Indonesia 1 atau SATRIA-1 untuk menyediakan layanan internet di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Dalam acara diskusi di Bentara Budaya, Jakarta Pusat, Senin (5/5), Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyampaikan bahwa layanan SATRIA-1 akan mencakup daerah-daerah yang selama ini belum memiliki akses internet atau blank spot area.
Baca juga : Google Luncurkan Fitur "Termurah" di Google Flights untuk Bantu Pengguna Temukan Harga Tiket Terendah
"Kita punya SATRIA-1, nanti mungkin beberapa spot, titik-titik yang dibutuhkan untuk penguatan jaringan, bisa kita usulkan dan bisa dipercepat," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Selasa.
Pemerintah mendukung inisiatif komunitas dalam memanfaatkan perangkat-perangkat teknologi sederhana untuk menghadirkan konektivitas di tempat-tempat terpencil.
"Inisiatif jejaring warga ini menurut saya membuktikan antusiasme masyarakat kita untuk mengadopsi teknologi, walaupun dalam bentuk yang sederhana namun kreativitasnya luar biasa," kata Nezar.
Baca juga : Indonesia Menjadi Sorotan dalam Industri Startup Teknologi Melalui HUB.ID Summit 2023
Kementerian Komunikasi dan Digital, menurut dia, siap memfasilitasi pegiat dan pemangku kepentingan terkait dalam menyediakan fasilitas akses internet berbasis komunitas sesuai dengan ketentuan.
Nezar menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh warga dapat merasakan manfaat infrastruktur konektivitas yang sudah dibangun.