JT - Microsoft semakin mempercepat langkahnya untuk bersaing dengan mitra jangka panjangnya OpenAI dengan mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) canggihnya sendiri dan mencari alternatif untuk mendukung produk seperti chatbot Copilot miliknya.
Dilansir dari Tech Crunch pada Sabtu, menurut laporan The Information, Microsoft telah mengembangkan model AI penalaran (reasoning) yang sebanding dengan model seperti OpenAI o1 dan o3-mini.
Baca juga : YouTube Ubah Cara Hitung Penayangan Shorts, Kreator Bisa Lebih Pahami Performa Konten
OpenAI dikabarkan menolak permintaan Microsoft untuk detail teknis mengenai cara kerja o1, yang memicu ketegangan antara kedua perusahaan.
Selain itu, Bloomberg melaporkan bahwa Microsoft telah mengembangkan serangkaian model bernama MAI yang mampu bersaing dengan model milik OpenAI. Microsoft juga dikabarkan mempertimbangkan untuk menawarkan model ini melalui API pada akhir tahun ini.
Secara paralel, Microsoft juga tengah menguji berbagai model AI alternatif seperti dari xAI, Meta, Anthropic, dan DeepSeek sebagai kemungkinan pengganti teknologi OpenAI dalam Copilot.
Baca juga : Guru Besar UGM: AI dan Big Data Bisa Percepat Pengembangan Obat Baru
Microsoft, yang sejauh ini telah menginvestasikan sekitar 14 miliar dolar AS (Rp228,1 triliun) di OpenAI, disebut berusaha memperluas opsi strategisnya.
Salah satunya adalah dengan merekrut Mustafa Suleyman, salah satu pendiri DeepMind dan Inflection, untuk memimpin pengembangan AI di perusahaan teknologi raksasa tersebut.