JT - Lebanon pada Sabtu (1/2) mengumumkan bahwa pasukannya telah dikerahkan ke wilayah selatan di tengah serangan Israel yang terus meningkat.
Pengerahan pasukan itu bekerja sama dengan Komite Kuartet yang mengawasi perjanjian gencatan senjata, menurut pernyataan militer Lebanon.
Baca juga : AS dukung ASEAN pertahankan tatanan berbasis aturan di Indo-Pasifik
Disebutkan, pasukan dikerahkan sebagai respons terhadap "agresi Israel yang terus berlanjut."
Menurut pernyataan itu, Israel membakar rumah-rumah di sejumlah kota dan melancarkan dua serangan udara yang mengincar "kendaraan pengangkut jenazah para syuhada."
Militer Lebanon mengimbau masyarakat untuk mematuhi instruksi resmi dari pasukan yang dikerahkan dan berkoordinasi dengan otoritas lokal demi keselamatan mereka.
Baca juga : Banjir di Nigeria Menewaskan 33 Orang, Puluhan Ribu Mengungsi
Sesuai kesepakatan gencatan senjata, Israel seharusnya menyelesaikan penarikan pasukan dari Lebanon pada 26 Januari, tetapi mereka menolak melakukannya.
Batas waktu penarikan pun diperpanjang hingga 18 Februari, menurut pernyataan dari pemerintah AS.