JT - Ahli astronomi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengimbau seluruh masyarakat pesisir mewaspadai banjir rob, imbas fenomena Supermoon yang diprakirakan terjadi pada Sabtu (16/11), pukul 04.29 WIB.
Thomas saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, menjelaskan fenomena ini berdampak pada peningkatan pasang maksimum di wilayah pantai yang berpotensi menyebabkan banjir pasang atau rob.
Baca juga : Presiden Tetapkan Keputusan Presiden tentang Cuti Bersama ASN 2024
"Masyarakat di wilayah pantai perlu waspada terhadap kemungkinan banjir pasang atau rob," katanya.
Ia menjelaskan dampak dari fenomena Supermoon ini juga akan bertambah bila terdapat cuaca buruk di pantai, yang meningkatkan potensi rob untuk melimpas lebih jauh ke daratan.
"Atau bila ada banjir di daratan, banjirnya berpotensi tidak segera surut, karena kondisi pasang air laut yang lebih tinggi," ujarnya.
Baca juga : Potensi Besar Industri Daur Ulang untuk Ekonomi Sirkular di Indonesia
Ia menjelaskan fenomena Supermoon juga dikenal sebagai fenomena purnama terdekat, karena jarak Bulan pada saat itu menjadi jarak terdekatnya dengan Bumi.
Hal ini, ujarnya, menyebabkan Bulan menjadi tampak lebih besar dari biasanya. Oleh karena itu, istilah Supermoon dipakai untuk memudahkan pemahaman masyarakat terkait dengan fenomena ini.