Rumor Harun Masiku Bersembunyi di Dalam Negeri: Penyelidikan Lebih Lanjut Dilakukan

Jakarta, 07/8 - Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri akan menyelidiki lebih lanjut kabar yang beredar tentang keberadaan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harun Masiku, yang dikabarkan bersembunyi di dalam negeri. Meskipun ada rumor tersebut, pihak kepolisian tidak akan menghentikan upaya pengejaran di luar negeri. Data perlintasan menunjukkan bahwa yang bersangkutan berada di dalam negeri. Jadi rumor tersebut memang beredar, tapi hal tersebut tidak akan menghentikan upaya pengejaran di luar negeri, kata Kadivhubinter Polri, Irjen Pol. Krisna Mukti, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada hari Senin.

Baca juga : Wamen PU Ungkap Langkah Pembenahan Infrastruktur untuk Atasi Banjir Jadetabek

Krisna kemudian mengungkapkan menurut informasi yang beredar, Harun Masiku sejak awal memang berada di dalam negeri. Rumor tersebut menyatakan bahwa Harun Masiku hanya berada di luar negeri selama satu hari dan langsung kembali ke Indonesia. Walaupun tanggalnya tidak saya ingat, tapi hal tersebut benar adanya. Satu hari setelah ia pergi, ia langsung kembali. Setelah keluar sehari, ia kembali masuk ke dalam negeri. Jadi sebenarnya dia bersembunyi di dalam negeri, tidak seperti yang beredar dalam rumor. Meskipun begitu, kami tetap tidak akan menghentikan upaya pengejaran di luar negeri, jelasnya. Lebih lanjut, Krisna menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan lembaga antirasuah untuk menyelidiki kebenaran dari kabar tersebut serta juga akan melanjutkan upaya pengejaran terhadap dua buronan KPK lainnya.

Baca juga : Badan Geologi Imbau Waspada Terhadap Potensi Erupsi Freatik Gunung Lokon

Kami akan melakukan komunikasi yang lebih ketat dengan dua buronan lainnya, Insya Allah. Kami akan membahas lebih lanjut mengenai bantuan teknis yang dapat diberikan, ucapnya. Perlu diketahui bahwa saat ini terdapat tiga orang yang masih berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh KPK. Terdapat dugaan bahwa para tersangka korupsi tersebut berada di luar negeri.