JT - Anggota Komisi VII DPR Mulyanto meminta pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak mentah dunia setelah serangan Iran ke Israel.
“Cepat atau lambat konflik Iran-Israel akan berdampak pada naiknya harga minyak mentah dunia,” ujar Mulyanto di Jakarta, Senin.
Baca juga : Enam Korban Tewas, Ratusan Ditahan dalam Demonstrasi Menentang Maduro
Kondisi tersebut, kata dia, diperparah dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sudah menembus angka Rp16 ribu per dolar AS.
“Pemerintah perlu segera memikirkan langkah-langkah antisipatif," ujar Mulyanto.
Kondisi tersebut, kata Mulyanto, semacam triple shock karena terjadi di tengah kebutuhan migas dalam negeri yang naik di saat momentum bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Serta, naiknya dolar AS terhadap rupiah yang menembus angka Rp16 ribu per dolar AS.
Baca juga : Xi Jinping: 75 Tahun Hubungan China-Indonesia Jadi Model Solidaritas Global
Mulyanto menambahkan, sebagai negara net importer migas, kenaikan harga migas dunia akan berdampak negatif bagi APBN. Apalagi, ketika kenaikan tersebut berbarengan dengan naiknya permintaan di dalam negeri serta melonjaknya kurs dolar terhadap rupiah.
"Beda saat dulu ketika zaman jaya Indonesia sebagai negara pengekspor migas, di mana kenaikan harga migas dunia adalah berkah buat APBN kita," ujarnya.