JT - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyebutkan rusaknya akhlak menyebabkan maraknya tindakan korupsi yang terjadi di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkannya merespons terkait adanya kasus yang menjerat Harvey Moeis, suami Sandra Dewi karena terlibat perkara dugaan tindak pidana korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk yang merugikan negara sebesar Rp271 triliun.
Baca juga : Wapres: IKN Berpotensi Menjadi Pionir Kota Berbasis Transportasi Cerdas
"Mengapa hal ini masih bisa terjadi? Pertama, karena akhlak dan morality dari para pelakunya memang telah sangat-sangat buruk dan jeblok," tegas Anwar dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Penyebab selanjutnya, kata Anwar, adalah karena sistem pengawasan yang lemah dan adanya peluang bagi para pelaku untuk berkolusi dan mengembangkan sikap nepotisme guna meraup keuntungan yang sebesar-besarnya baginya dan kroni-kroninya.
Selain itu, sambungnya, lemahnya penegakan hukum dan rendahnya hukuman yang diberikan kepada para koruptor menjadi alasan lain yang menyebabkan tindakan yang bersifat moral hazard tersebut masih ada hingga kini.
Baca juga : Pergerakan Masyarakat saat Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 Capai 126 Juta Orang
Baca juga: Suami Sandra Dewi baru bisa dikunjungi setelah sepekan ditahan
"Niat dan kesempatan menjadi sangat relevan, karena memang faktor niat dan kesempatan inilah yang telah menjadi faktor utama bagi terjadinya praktek KKN tersebut," tegasnya.