JT - Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto mengatakan program pembangunan tiga juta rumah dapat membuka peluang bagi industri semen di tengah biaya bahan baku yang meningkat dan anggaran infrastruktur yang terbatas.
Adisatrya menilai kehadiran inovasi bata interlock presisi yang merupakan produk turunan semen hijau PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), diharapkan menjadi solusi untuk mendukung program pemerintah dalam menghadirkan hunian layak bagi masyarakat yang ramah lingkungan.
Baca juga : BSI Siapkan Uang Tunai Rp12,2 Triliun Untuk Kebutuhan Akhir Tahun
"Persoalan kelebihan kapasitas produksi, persaingan harga yang semakin ketat, serta perubahan kebijakan pemerintah terkait pembangunan infrastruktur, semakin menuntut pelaku industri semen untuk terus berinovasi," kata Adisatrya, dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia pun menyampaikan apresiasi atas langkah SIG yang terus berinovasi di tengah tantangan yang dihadapi industri semen, dan mendorong agar jangkauan ketersediaan bata interlock presisi dapat diperluas bagi masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.
"Dalam beberapa tahun terakhir, industri semen di Indonesia menghadapi tantangan yang sangat signifikan," ujar Adisatrya.
Baca juga : Generasi Muda Semakin Minati Properti, LPCK Luncurkan Rumah Tapak XQ Livin
Ia juga memuji keunggulan-keunggulan bata interlock presisi, di antaranya telah teruji memadai untuk diaplikasikan di wilayah dengan tingkat gempa tinggi, dan waktu konstruksinya yang jauh lebih cepat dibandingkan rumah konvensional.
"Sehingga, diharapkan produk bata interlock presisi agar bisa cepat menjangkau pasar-pasar nasional," katanya.