JT - Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan bahwa pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM)/Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), merupakan hasil dari proses negosiasi yang panjang dan memerlukan kesabaran untuk tidak melakukan tindakan represif.
"Ini adalah proses negosiasi yang sangat panjang, dan kesabaran kita untuk tidak represif sangat penting," ujar Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu.
Baca juga : Ketua Komisi I DPR RI Khawatir Pembunuhan Ismail Haniyeh Memperburuk Situasi di Timur Tengah
Presiden menegaskan bahwa prioritas utama dalam negosiasi ini adalah keselamatan Kapten Philip. Ia mengapresiasi kerja keras TNI dan Polri yang telah melakukan pendekatan tanpa kekerasan. "Proses yang telah dilakukan oleh TNI dan Polri sangat baik, saya sangat mengapresiasi," katanya.
Setelah dibebaskan, Kapten Philip dibawa dari Yuguru, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan sebelum akhirnya diterbangkan kembali ke negara asalnya, Selandia Baru.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, AKBP Bayu Suseno, menyatakan bahwa pilot tersebut dijemput oleh tim gabungan dalam keadaan sehat dan langsung diterbangkan menuju Mako Brimob Batalyon B di Timika.
Baca juga : MUI Apresiasi Kerja Cepat Prabowo dalam Mewujudkan Program MBG
"Kami berhasil menjemput pilot Philip dalam keadaan sehat, dan dia akan menjalani mitigasi medis serta pemeriksaan psikologis," jelas Bayu.* * *